Di halaman tetanggaku yang lapang, tiap siang sehabis sekolah, dulu kami berkumpul bersama. Menanti jumlah kami cukup untuk bermain betengan. Permainan yang mengasyikkan ini membutuhkan dua kelompok yang mempertahankan daerah kekuasaan masing – masing, sebuah pohon, dari serangan musuh. Juga berusaha agar anggota kelompok tidak tertangkap dan ditawan oleh musuh sehingga mengakibatkan kekalahan. Permainan kejar – kejaran untuk menangkap dan menyerang daerah pertahanan musuh ini sangat menyehatkan. Biasanya, kami mengakhiri permainan setelah berpeluh.
Malam hari, saat malam berpurnama, kami bermain delungan. Masih di pelataran tetangga yang luas itu. Satu orang yang menjaga pohon agar tidak tersentuh teman – temannya yang bersembunyi di kegelapan malam yang temaram oleh sinar bulan, sambil berusaha menemukan persembunyian teman – teman itu. Seperti betengan, permainan ini juga sangat mengasyikkan.
Satu hal yang harus kita cermati, permainan tradisional seperti ini mempunyai banyak keuntungan. Pertama, menyehatkan badan. Kedua, terjalin pergaulan sosial yang baik bagi perkembangan mental.
Namun, kini permainan itu tidak ada lagi. Tanah lapang semakin sulit ditemui. Dan sepertinya, jika pun tanah lapang tersedia, pasti tidak ada anak – anak yang akan memainkannya karena mereka lebih sibuk dengan video games dan menonton televisi. Sangat memprihatinkan kita semua.
0 comments:
Post a Comment