Ibu – ibu masa kini kebanyakan memiliki waktu yang sempit akibat banyaknya jumlah dari mereka yang bekerja dan beraktivitas di luar rumah yang sangat menyita waktu. Yang terjadi, aktivitas di luar rumah menjadi aktivitas primer, sedangkan mengurus rumah menjadi aktivitas kedua yang baru dipenuhi setelah aktivitas pertama selesai dilakukan.
Karena hal inilah banyak ibu – ibu yang kemudian tidak menyusui anak – anak mereka karena mereka dituntut untuk segera bekerja. Urusan anak – anak banyak diserahkan kepada pembantu rumah tangga dan ASI digantikan susu formula. Padahal, sebagus apapun kualitas susu formula, tetap ia tidak akan dapat menggantikan kualitas air susu ibu.
Terlebih, beberapa penelitian menyebutkan bahwa asupan ASI yang mencukupi dapat meningkatkan IQ. Menurut konsultan laktasi, dr Utami Roesli, SpA, anak yang disusui ASI, IQ-nya lebih tinggi 12,9 poin pada usia 9 tahun.
Maka sangat disayangkan jika masih saja ada ibu – ibu yang tidak juga memberikan ASI kepada anak – anak mereka karena alasan kesibukan. Lebih disayangkan jika mereka menghindari memberikan ASI kepada anak – anak mereka karena alasan kecantikan.
Manfaat ASI tidak habis – habis diteliti. Penelitian terakhir menyebutkan bahwa seorang ibu yang mencukupi asupan ASI bayinya tidak pernah melaporkan adanya masalah perilaku dan mental pada anaknya selama lima tahun fase pertumbuhannya. Namun, ditemukan anak yang cuma disusui selama dua bulan berpotensi berperangai buruk dibanding anak yang ditunjang ASI selama satu tahun.
Kita berharap pemerintah menerapkan regulasi berkenaan pemberian ASI ini. Karena jelas – jelas pemberian ASI yang cukup memiliki andil dalam membentuk generasi masa depan yang lebih dapat diharapkan.
0 comments:
Post a Comment